Hati merupakan cermin dari kebenaran. Hati juga yang senantiasa
membisikan keraguan atau kepastian akan suatu hal. Dia juga
yang menjadi alarm ketika langkah kita keluar dari kebenaran.
Kejujuran memberikan perasaan damai ketika berkumpul dengan
orang-orang yang jujur dan iklas.
Kejujuran memberikan perasaan gelisah ketika berkumpul dengan
orang-orang yang jujur dan iklas, tetapi keseharian kita
mengingkari kejujuran.
Kejujuran adalah citra terbaik.
Orang yang dihormati masyarakat adalah orang yang jujur dan
pandai dan bukan orang yang pantai dan jujur.
Ketika orang pandai mengingkari kejujuran, masyarakat pun tidak
menghormatinya lagi. Tetapi kekurangan apa pun pada pribadi yang
jujur, tidak akan menghapus hormat kita kepadanya.
Setiap hari kita di hadapkan pada pilihan untuk mengutamakan
kemampuan yang terhormat atau kekayaan yang cacat.
Bila ada harta yang bisa dicapai dengan ketidak-jujuran, itu
berarti bahwa sebenarnya ada harta yang juga bisa dicapai dengan
kebaikan, bila saja kita bersabar.
Lambatnya kedatangan harta yang baik, bisa jadi merupakan pemisah
antara kita yang baik dengan mereka yang mencacatkan dirinya sendiri.
Hati yang jernih bisa mengerti bahwa kemampuan yang terhormat adalah
sumber dari kekayaan yang mengharukan.
Perasaan damai bersama diri sendiri datang dari kejujuran kepada diri
sendiri.
Hormat kepada diri sendiri adalah pembentuk keberanian pribadi yang
sebenarnya.
Hati yang jujur menghasilkan tindakan-tindakan yang jujur.
Semoga kita selalu berada dalam jalan gemerlap dengan kejujuran.
No comments:
Post a Comment