Tuesday, December 13, 2011

Kejujuran

Kejujuran hanya menyakitkan bagi dia yang telah mengabaikannya.
Hati merupakan cermin dari kebenaran. Hati juga yang senantiasa
membisikan keraguan atau kepastian akan suatu hal. Dia juga
yang menjadi alarm ketika langkah kita keluar dari kebenaran.

Kejujuran memberikan perasaan damai ketika berkumpul dengan
orang-orang yang jujur dan iklas.

Kejujuran memberikan perasaan gelisah ketika berkumpul dengan
orang-orang yang jujur dan iklas, tetapi keseharian kita
mengingkari kejujuran.

Kejujuran adalah citra terbaik.
Orang yang dihormati masyarakat adalah orang yang jujur dan
pandai dan bukan orang yang pantai dan jujur.

Ketika orang pandai mengingkari kejujuran, masyarakat pun tidak
menghormatinya lagi. Tetapi kekurangan apa pun pada pribadi yang
jujur, tidak akan menghapus hormat kita kepadanya.

Setiap hari kita di hadapkan pada pilihan untuk mengutamakan
kemampuan yang terhormat atau kekayaan yang cacat.

Bila ada harta yang bisa dicapai dengan ketidak-jujuran, itu
berarti bahwa sebenarnya ada harta yang juga bisa dicapai dengan
kebaikan, bila saja kita bersabar.

Lambatnya kedatangan harta yang baik, bisa jadi merupakan pemisah
antara kita yang baik dengan mereka yang mencacatkan dirinya sendiri.

Hati yang jernih bisa mengerti bahwa kemampuan yang terhormat adalah
sumber dari kekayaan yang mengharukan.

Perasaan damai bersama diri sendiri datang dari kejujuran kepada diri
sendiri.

Hormat kepada diri sendiri adalah pembentuk keberanian pribadi yang
sebenarnya.

Hati yang jujur menghasilkan tindakan-tindakan yang jujur.

Semoga kita selalu berada dalam jalan gemerlap dengan kejujuran.

Prinsip..?!

Seorang teman mengadu kepada saya, tentang sikap yang harus diambil ketika mengambl suatu keputusan, tetapi di kemudian hari, keputusan itu dirasakan oleh dirinya salah, namun ia sudah terlanjur memutuskan maka tidak berani lagi untuk kembali ke sikap semula, karena ia pnya prinsip pantang untuk kembali jika sudah memutuskan. Kalau kata orang tua, kata dy, pantang untuk menelan kembali air liur yang sudah dimuntahkan.

Aku hanya berkomentar, "Adakalanya kita harus terus maju tanpa menoleh belakang...adakalanya juga kita harus berbalik arah dan mundur teratur di saat maju penuh lumpur". Terkadang prinsip kita yang awal salah, maka jangan ragu untuk merevisi prinsip kita itu. Karena hidup adalah pencarian. Itu tidak berarti kita plin-plan. Justru di saat di tidak berani untuk merevisi prinsip2 kita, maka kita akan ragu selamanya terhadap prinsip hidup yang kita anut.

Love Without Commitment

Membentuk sebuah ‘Luv Relation’ tanpa didasari suatu komitmen??? Mungkin gak siy????Apa ada ya ‘Luv Relation’ yang berjalan tanpa komitmen?? Kayaknya gak pernah nemu tuw…Setiap ‘Luv Relation’ yang terjalin sepertinya selalu akan membentuk suatu komitmen secara tidak tertulis. Dari tuntutan yang paling sepele
Ex : berharap perhatian kecil entah lewat sms, sapaan manis di pagi hari atau melalui media apa pun..sampai dengan komitmen serius seperti pernikahan. Spertinya harus b there kapan pun dibutuhkan, harus berwujud dengan pertemuan nyata dengan ‘si cinta’… dan sepertinya ini yang penting bertemu secara fisik tidak maya.
Pernah kepikir gak siy ‘Luv relation” tanpa itu semua. Gak perlu menuntut untuk ada selalu, gak perlu berharap macam-macam..tapi masing-masing mengerti apa yang dirasakan.
Walaupun sangatlah manusiawi jika mencinta itu ingin selalu bersama…ya gak.
But just a thought is it possible does ‘Luv Relation’ without commitment???
Suatu yang indah namun sulit dilakukan….

Tentang Kita ...

PATUNG SANG PEMAHAT

Suatu ketika, hiduplah seorang pemahat. Pemahat ini, bekerja pada
seorang raja yang masyhur dengan tanah kekuasaannya. Wilayah
pemerintahannya sangatlah luas. Hal itu membuat siapapun yang
mengenalnya, menaruh hormat pada raja ini. Sang pemahat, sudah lama
sekali bekerja pada raja ini. Tugasnya adalah membuat patung-patung
yang diletakkan menghiasi taman-taman istana. Pahatannya indah,
karena itulah, ia menjadi kepercayaan raja itu sejak lama. Ada
banyak raja-raja sahabat yang mengagumi keindahan pahatannya saat
mengunjungi taman istana.

Suatu hari, sang raja mempunyai rencana besar. Baginda ingin membuat
patung dari seluruh keluarga dan pembantu-pembantu terbaiknya.
Jumlahnya cukup banyak, ada 100 buah. Patung-patung keluarga raja
akan di letakkan di tengah taman istana, sementara patung prajurit
dan pembantunya akan di letakkan di sekeliling taman. Baginda ingin,
patung prajurit itu tampak sedang melindungi dirinya.


Sang pemahat pun mulai bekerja keras, siang dan malam. Beberapa
bulan kemudian, tugas itu hampir selesai. Sang Raja kemudian datang
memeriksa tugas yang di perintahkannya. "Bagus. Bagus sekali, ujar
sang Raja. "Sebelum aku lupa, buatlah juga patung dirimu sendiri,
untuk melengkapi monumen ini."

Mendengar perintah itu, pemahat ini pun mulai bekerja kembali.
Setelah beberapa lama, ia pun selesai membuat patung dirinya
sendiri. Namun sayang, pahatannya tak halus. Sisi-sisinya pun kasar
tampak tak dipoles dengan rapi. Ia berpikir, untuk apa membuat
patung yang bagus, kalau hanya untuk di letakkan di luar
taman. "Patung itu akan lebih sering terkena hujan dan panas,"
ucapnya dalam hati, pasti, akan cepat rusak."

Waktu yang dimintapun telah usai. Sang raja kembali datang, untuk
melihat pekerjaan pemahat. Ia pun puas. Namun, ada satu hal kecil
yang menarik perhatiannya. "Mengapa patung dirimu tak sehalus patung
diriku ? Padahal, aku ingin sekali meletakkan patung dirimu di dekat
patungku. Kalau ini yang terjadi, tentu aku akan membatalkannya, dan
menempatkan mu bersama patung prajurit yang lain di depan sana."
Menyesal dengan perbuatannya, sang pemahat hanya bisa pasrah. Patung
dirinya, hanya bisa hadir di depan, terkena panas dan hujan, seperti
harapan yang dimilikinya..

REFLECTION

Teman, seperti apakah kita menghargai diri sendiri ? Seperti apakah
kita bercermin pada diri kita ? Bagaimanakah kita menempatkan
kebanggaan atas diri kita ? Ada kalanya memang, ada orang-orang yang
selalu pesimis dengan dirinya sendiri. Mereka, kerap memandang
rendah kemuliaan yang mereka miliki.

Namun, apakah kita mau dimasukkan ke dalam bagian itu. Saya percaya,
tak banyak orang yang menghendaki dirinya mau dimasukkan sebagai
orang yang pesimis. Kita akan lebih suka menjadi orang yang bernilai
lebih. Sebab, Allah pun menciptakan kita tak dengan cara yang main-
main. Allah menciptakan kita dengan kemuliaan mahluk yang sempurna.

Dan teman, sesungguhnya, kita sedang memahat patung diri kita saat
ini. Tapi patung seperti apakah yang sedang kita buat ? Patung yang
kasar, yang tak halus pahatannya, ataukah patung yang indah, yang
memancarkan kemuliaan-Nya? Patung yang bernilai mahal, yang menjadi
hiasan terindah, atau patung yang berharga murah yang tak layak
diletakkan di tempat utama ?

Memang, tak ada yang tahu akan ditempatkan dimana patung-patung diri
kita kelak. Karena hanya Allah-lah Maha Tahu. Karenanya, bentuklah
patung-patung itu dengan indah. Pahatlah dengan halus, agar kita
bisa ditempatkan di tempat yang terbaik, di sisi-Nya. Poleslah
setiap sisinya dengan kearifan budi, dan kebijakan hati, agar
memancarkan keindahan. Susuri setiap lekuknya dengan kesabaran, dan
keikhlasan. Pahatan yang kita torehkan saat ini, akan menentukan
tempat kita di akhirat kelak. Bentuklah "patung" diri Anda dengan
indah !

"DAUN terbang karena tiupan ANGIN atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?" Part.3

Pertama kalinya..AKU melihat seseorang memperhatikan kami...
Ketika itu, dia selalu duduk disana sendirian atau dengan teman2nya memerhatikan Pohon...
Ketika Pohon berbicara dengan gadis2, ada cemburu di matanya...
Ketika Pohon melihat ke arah Daun, ada senyum di matanya...
Memperhatikannya menjadi kebiasaanku...seperti daun yang suka melihat Pohon.
Satu hari saja tak kulihat dia...AKU merasa sangat kehilangan...

Di sudut ruang itu, ku lihat pohon sedang memperhatikan daun...
Air mengalir di mata daun ketika Pohon pergi...
Esoknya...Ku lihat Daun di tempatnya yang biasa, sedang memperhatikan Pohon...
AKU melangkah dan tersenyum padanya...Kuambil secarik kertas..kutulis dan kuberikan padanya...
Dia sangat kaget...

Dia melihat ke arahku, tersenyum dan menerima kertas dariku...
Esoknya...dia datang...menghampiriku dan memberikan kembali kertas itu...
Hati Daun sangat kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi, hal itu
karena Daun tidak mau meninggalkan Pohon.
AKU melihat kearahnya...kuhampiri dengan kata2 itu...
Sangat pelan...dia mulai membuka dirinya dan menerima kehadiranku dan
telponku...

AKU tau orang yang dia cintai bukan AKU...tapi AKU akan berusaha agar
suatu hari dia menyukaiku...Selama 4 bln, AKU telah mengucapkan
kata Cinta tidak kurang dari 20x kepadanya...Hampir tiap kali dia mengalihkan
pembicaraan...tapi AKU tidak menyerah...Keputusanku bulat....AKU ingin
memilikinya...dan berharap dia akan setuju menjadi pacarku....

Aku bertanya," apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak pernah membalas?
Mengapa kau selalu membisu?"Dia berkata, "AKU menengadahkan kepalaku"...

"Ah?" Aku tidak percaya dengan apa yang kudengar...
"Aku menengadahkan kepalaku" dia berteriak...

Kuletakkan telepon......melompat....berlari seribu
langkah...ke rumahnya...Dia membuka pintu bagiku...Ku peluk
erat-erat tubuhnya...

"DAUN terbang karena tiupan ANGIN
atau karena POHON tidak memintanya
untuk tinggal?"

JIKA KAU MENGINGINKAN CINTA DARI
SESEORANG...TUNJUKKAN CINTAMU !!!!
CINTA TIDAK MEMBUTUHKAN
KERAGUAN...TUNJUKKAN SAJA !!!!