Wednesday, July 13, 2011

CurhaaaaaaT ...!

Selalu bingung jika harus menuangkan apa yang dinamakan perasaan.
Lagi dan lagi …

Terlalu berat untuk bertindak,
terlebih setapak ku makin tak tampak.
Terlalu ngeri untuk melangkah,

tapi tidak segitu pengecutnya untuk berbalik arah.
Terlalu sombong untuk pasrah,
lihatlah… ku tak kan menyerah.

Inilah aku,
dengan jutaan masalah yang sepertinya makin mencintaiku.
Begitu posesifnya mereka membelengguku sampai-sampai ku merasa dungu.

Kian hari pola pikir kami makin berbeda.

Entah ku yang berubah atau ku yang kurang sempurna mengenalnya.
Dia tetap baik,
terlalu baik mungkin.
Tapi setapak kami tidak sama lagi.
Dia tampak tetap nyaman dengan keterbatasan ini, sementara ku seperti cacing kepanasan.
Orientasiku begitu jauh kedepan, terlebih dengan begitu banyaknya beban yang saling berhimpitan.

Sayang,
Baik kah jika sebaiknya kita sama-sama berfikir ulang…
Atau… mengurai benang?
Baik kah jika sebaiknya kita sama-sama melangkah…


Karena ku memang tidak ingin disini, begini,


"Mungkin saat ini aku sedang berada dalam kegundahan, kegundahan yang tidak bisa kupastikan. Seakan ...
ingin rasanya berteriak, menjerit, mencaci-maki, menyumpah serapah, mendengus dan menghebus".

"Entahlah ... aku juga tidak tahu, mengapa perasaanku seperti ini".
"Terkadang, aku ingin sekali pergi dan menjauh dari kehidupan yang ada,
tapi dari sisi lain aku tidak bisa berbuat apa-apa"

dan aku pun tidak ingin bersembunyi dari setiap kenyataan, aku tidak ingin tenggelam dalam ketiadaan,
aku hanya ingin kegundahanku hilang, hilang terbawa hembusan angin yang bisa menjauh tanpa harus kulalui setiap perjalanannya".

Dalam hening ... tak ku temukan jawaban, yang ada hanya sebuah hembusan, nafas-nafas yang mengalun mengikuti irama detakan nadi menjadikan jawaban, betapa berat rasanya "Sekikis Gundah" yang dirasakan. Kegundahan mampu menjadikan seseorang terpuruk dan terombang ambing dalam keberadaan dan ketiadaan.


Meski kini ku harus lalui hari yang telah berganti, tanpamu lagi...
namun pahami lah....kau kan selalu ku cinta....sama seperti awal ku mencintamu...

Sayang ku..
tidak kah lgi kau rasakan besarnya cintaku??
tidak lgi kah kau lihat betapa besarnya inggin ku bersamamu??
tidak lgi kah kau hargai akan hadirku??

Dariku Untukmu .....

Terkadang,
kita tak menyadari betapa berharganya seseorang,
untuk hidup kita.

Tak jarang,
begitu banyak orang yg tlah dicintai,
menorehkan luka yg mendalam, pada catatan kelam kehidupan kita yg lalu.

Namun sadarkah engkau..
Bahwa kita tak pernah tahu,
kapan bumi akan berhenti berputar.
Atau kapan langit akan di gulung.
Dan matahari akan pecah.

kita pun tak akan pernah tau kapan roda kehidupan kita,
dan orang orang terkasih kita,
akan berhenti.

Oleh karna itu.
Jangan lagi ada kata "besok".
Jangan lagi ada kata "ah".
Jangan lagi ada pertengkaran.
Jangan lagi ada pengabaian.

Berikan apa yg kau punya setulus hati.
Walau raga mu tak sempat bertatap dengan 2 sinar mata nya.

Tahukah engkau..
Bahwa sebentuk perhatian kecil yg tulus,
akan slalu jadi kenangan?
Walau hanya berupa segelas air mineral di kala kau sedang kehausan?

Atau segenggam permen untuk menemani hari nya.

Sebungkus vitamin dan makanan buatanmu sendiri da saat ia sedang sakit.

Atau bahkan sebatang coklat,dan selembar puisi, ataupun ungkapan syukurmu, bahwa kau sangat bersyukur tlah bertemu dengan nya.

Sungguh..
Jangan pernah menganggap remeh waktu.
Karna waktu adalah misteri.

Maka berikan tanda cinta kepada setiap orang yg engkau kasihi, mulai hari ini, tanpa terkecuali.

Hindari apapun yg membuatnya tak bahagia.

Memang benar,
tak ada manusia yang bisa mencintai orang yg di kasihi nya dengan cara yg sempurna.

Begitu jugg aku dan kau.

Tetapi "kita",
harus slalu memberikan yg terbaik semampu kita.

Mendekati kesempurnaan itu sendiri.